Arsip untuk Desember 16th, 2009

Kabar dari Laos : Volly Pantai Pastikan Sumbang Emas

VIENTIANE –  Tim volly pantai putra Indonesia dipastikan akan menyumbangkan satu emas pada SEA Games 25th Laos. Kepastian ini didapat menyusul akan digelarnya all  Indonesia final antara Indonesia 1 dan 2 pada final volley pantai putra pada Kamis (17/12) besok di lapangan volley pantai, National Stadium Complex, Vientiane, Laos.

Pada semifinal yang digelar siang tadi tim Indonesia 1 yakni Koko Prasetyo Danukuncoro  yang merupakan atlet binaan Bank Sumsel, yang berpasangan dengan Andi Ardiansyah, berhasil melumpuhkan tuan rumah Laos, yang menurunkan Chana Leon dan Pany. Keduanya berhasil menaklukan andalan tuan rumah dengan dua set langsung.

Sejak awal, pasangan Indonesia tersebut terus memimpin permainan. Bahkan keduanya terlihat begitu santai dan seolah bermain tanpa beban. Meski berada ditekanan dukungan supporter tuan rumah, namun kehadiran Menegpora Andi Mallarangeng, Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, Chef de Mission Indonesia, Alex Noerdin, dan Dirut Bank Sumsel, Asfan Fikri Sanaf, memberikan semangat kepada Koko dan Andi mampu dengan menyudahi set pertama dengan skor 21-13.

Keunggulan itu terus berlanjut hingga set kedua, Koko dan Andi terus mendikte dan mengatur pola pola permainan. Bahkan strategi yang diterapkan oleh pasangan Laos, mampu dibaca oleh Koko dan Andi sehingga di set kedua ini koko dan Andi bisa menang lebih mudah dengan skor 21-16.

Tak mau kalah dengan seniornya pasangan Indonesia 2, Suratna dan Dian Putra pun mampu menaklukan pasangan asal Vietnam, Vinth dan Thinh. Tanpa menemui kendala, anak-anak Indonesia ini menyudahi set pertama dengan skor 21-12.

Tidak ingin kehilangan momen, Suratna dan Dian Putra mulai bermain taktis. Karena sudah tahu kemampuan lawan, keduanya lebih banyak melakukan tipuan ketimbang smass keras. Tanpa membutuhkan waktu lama, pasangan kedua Indonesia ini memupuskan tim Vietnam untuk maju ke final dengan skor akhir 21-15.

Dengan hasil ini, dipastikan satu emas dan satu  perak bakal direbut kontingen Indonesia. Dalam partai all Indonesia final voli pantai putra yang akan digelar Kamis (17/12) besok, Koko Prasetyo Danukuncoro dan Andi Ardiansyah akan saling ”bunuh” dengan Suratna dan Dian Putra, untuk memastikan siapa yang terbaik di volly pantai putra SEA Games 25th Laos.

Usai pertandingan, Suratna mengaku bangga bisa memastikan all Indonesia final pada volly pantai putra.

”Saya bangga karena bisa masuk ke final besok. Soal siapa yang akan meraih emas nanti, ya kita serahkan kepada Tuhan. Terpenting, kami akan bermain maksimal,’’ tegas Suratna.

Suratna mengaku tak akan menyerah dengan kedua seniornya.

”Kami memang yunior, tapi tidak akan menyerah begitu saja. Kami akan all out pada final nanti. Meski kami akui pada Asian Beach di Beijing beberapa waktu lalu kami kalah dari mereka,” tegas pria yang juga menjadi binaan Bank Sumsel ini.

Menyambut ini Menegpora Andi Mallarangeng mengungkapkan ini adalah final ideal. Sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, sudah sewajarnya terjadi all Indonesia Final.

”Luar biasa. Luar biasa, Indonesia mempunyai garis pantai yang terpanjang di dunia, maka wajar kita menguasai voli pantai,’’ kata Andi.

Di tempat yang sama, Deputi I CDM Joko Pramono mengungkapkan dengan raihan emas ini maka harapan Indonesia untuk mengejar target semakin terlihat. Hanya saja ia mengatakan semua tergantung dengan Malaysia.

”Dari beberapa cabang yang akan dipertandingkan, secara total target pesimis bisa meraih 17 emas. Itu angka pesimis ya. Jadi jika optimis, bisa lebih dari itu. Paling tidak terkumpulkan 44 emas. Soal urutan masih tergantung medali yang diraih Malaysia,’’ tukas Joko. (Laporan Jon Morino langsung dari kota Vientiane, Laos)

Sekolah Tentukan Kelulusan

PALEMBANG – Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi syarat mutlak menentukan siswa tersebut lulus tidak dari sekolah tempatnya mencari ilmu. Departemen Pendidikan nasional memberikan ketentuan siswa yang lulus harus menyelesaikan semua rangkaian pendidikan, berahlak barik, lulus ujian sekolah dan Lulus UN.

Hal ini dikatakan Kadis Diknas Sumsel Drs Ade Karyana MEd kepada wartawan, Rabu (16/12). Menurutnya, pemerintah tetap melaksanakan UN untuk setiap provinsi. Hanya saja, ada sedikit perbedaan dari pelaksanaan UN tahun sebelumnya. Nilai-nilai rata-rata kelulusan minimal 5,5. Jika UN pada 22-26 Maret 2010, seorang siswa gagal, maka yang bersangkutan mengikuti ujian susulan tanggal 29 Maret 2010. Kalau juga siswa tidak lulus, maka disiapkan ujian ulangan tanggal 10-14 Mei 2010. “Untuk penentuan kelulusan siswa, semua diserahkan kepada sekolah masing-masing,” kata Ade Karyana.

Untuk memantapkan pelaksanaan UN, maka Diknas Sumsel mulai 22 Desember 2009 melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Terutama mata-mata pelajaran yang akan di-UN-kan, yakni bahasa inggris,  bahasa indonesia dan matematika, sedangkan untuk SMK ditambah dengan praktek kejuruan. Untuk pengawasan UN SMA tetap melibatkan Perguruan Tinggi, sedangkan untuk SMP langsung diambil alih Diknas Sumsel. “Siswa tetap ujian di sekolah masing-masing. Hanya saja pengawasnya saja yang disilang,” katanya.

Disinggung mengenai pro dan kontra atas putusan MA yang membatalkan UN, Ade Karyana mengatakan, dalam putusan MA tidak menyebutkan adanya pembatalan UN. Untuk itu, UN tetap dilaksanakan dengan penyelenggaraan yang baik dan jujur. Dan UN dijadikan salah satu bentuk evaluasi yang tidak bisa ditinggalkan. “Jadi intinya, UN tetap digelar,” kata Ade karyana.(Sripo)

Konsumsi BBM di Sumsel diperkirakan meningkat 10 persen

PALEMBANG – Sumbagsel proyeksikan peningkatan 10 persen kuota BBM. Usulan ini akan disampaikan  ke DPR RI pada tahun 2010. Pernyataan ini diungkapkan Humas UPMS 2 Pertamina Sumbagsel Robert MVD kepada Trijaya di Palembang.

Peningkatan kuota 10 persen oleh pihak UPMS pada tahun 2010 didasarkan pada perkembangan kendaraan diwilayah di Sumatera bagian selatan yang dinilai telah over. Pada tahun 2009 ini saja over untuk premium mencapai 5 persen padahal kenaikan premium 2009 mencapai 6 persen. Sementara untuk solar over telah mencapai 2 persen.

Sementara quota BBM pada tahun 2009 untuk premium sebesar 550 ribu kilo liter sedangkan solar 400ribuan kilo liter. Diharapkan jika tidak disetujui sebanyak 10 persen minimal sekitar 7 persen.

Dia juga menambahkan untuk saat ini pihak pertamina sedang kosentrasi dalam hal pengadaan untuk akhir tahun atau pergantian tahun pasalnya diperkirakan kosumsel BBM akan meningkat. (Fatur)

Pengendara motor harus gunakan helm standar

PALEMBANG – Hati-hati bagi pengendara sepeda motor di kota Palembang, pasalnya UU Lalulintas baru akan menjerat bagi pengendara sepeda yang melanggarnya.

Dalam sosialisasi UU No. 22 tahun 2009 tetang tata tertib lalu lintas, pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm standar. Jika melanggara maka akan dijerat kurungan maksimal 1 tahun dan denda maksimal 250 ribu.

Wakapolda Sumsel Brigjenpol Bambang Wahyono mengatakan selain peraturan helm standar UU juga mewajibkan menyalakan lampu di siang hari bagi para pengendara. Perangkat aturan dibuat sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas dimana 70 persen di dominasi oleh kendaraan sepeda motor. Dengan berlakunya UU yang baru maka uu yang lama tidak berlaku lagi.

Selain melakukan sosialisasi soal UU No 22 2009 polda Sumsel juga melakukan roadshow keliling kota untuk sosialisasi helm standar yang melibatkan mahasiswa dan pelajar. (Fatur)

Yin Galema

PALEMBANG – Kurang tepat memang mengatakan bahwa Ian Sanchin adalah seorang blogger, ia lebih tepat dibilang seorang novelis. Dalam acara blogger community, Minggu (6/12) kemarin, penulis asal Belitong ini hadir di studio untuk ngobrol-ngobrol seputar novel perdananya ini. Sebetulnya di pagi jelang siang itu ian tak hanya sendiri, tapi hadir bersama rombongan untuk roadshow novel nya ini.

Anyway, sebetulnya menurut saya pribadi, blogger dan novelist diikat oleh hal yang sama. yakni : menulis! dua-duanya terkait dengan aktivitas menuangkan ide. ‘Anak-anak pikiran’ istilah Ian Sanchin nya.

Yin Galema tentang apa sih? “Ini adalah novel fiksi sejarah pertama. Tokoh centralnya adalah seorang perempuan Tiongkok yang akhirnya menetap di Belitong,” ujar penulis yang merupakan sepupu kandung dari Andrea Hirata ini. Ngomong-ngomong Andrea Hirata, ia memberikan puji-pujian kepada Yin Galema yang diterakan di cover novel ini.

Nggak takut nanti mendompleng ? “Bersaudara dengan Andrea adalah fakta yang tidak bisa saya tolak, lagi pula, jaug sebelum Laskar Pelangi hadir di kancah sastra Indonesia, Yin Galema sesungguhnya telah lahir. Selain itu, fksi sejarah ini saya buat dengan kesungguhan yang penuh, saya melakukan riset benar tentang sejarah,” ujar Ian.

Professional muda, anda bisa mengakses informasi tentang sang penulis novel dengan Yin Galemannya di situs www.yingalema.bilitonesefm.com (vira)

Kabar dari Laos : Tidak Ada Istilah Mati Lampu di Laos

VIENTIANE – Dengan kondisi kekayaan sumber daya alam yang terbatas, Negara Laos ternyata masih mampu menghadirkan kondisi bebas byar pet listrik alias tidak mati lampu di negaranya. Bandingkan dengan Sumsel yang kaya sumber energi, bahkan sejak dulu dikenal provinsi lumbung energi. Namun, byar pet listrik masih menjadi makanan sehari-hari.

Apa kiat Laos menghadirkan pelaksanaan SEA Games 25th yang terang benderang tanpa mati lampu tersebut? Ternyata, sejak lama Laos sudah menjadikan listrik sebagai produk nasional. Dengan mengedam danau besar di Luang Prabang, dataran tinggi dari Negara Laos.

Masih dalam Kota Vientiane, pemerintah Laos mampu memproduksi listrik hingga jutaan mega watt dan tidak hanya satu, tapi ada 7-8 pembangkit listrik berkapasitas besar.

Dengan produksi listrik yang melimpah, Laos dapat menjadi pemasok listrik bagi Negara tetangganya seperti Thailand dan Vietnam. Bahkan, 90 persen produksi listrik Laos dibeli Thailand.

Menurut Rudi, warga Thailand kelahiran Provinsi Patani, Thailand Selatan bahwa 10 tahun ke depan Laos bakal menjadi bateray-nya Asia.

“Sehingga wajar saja, kalau di Laos ini tak ada cerita mati lampu. Listrik hidup terus 24 jam,’’kata Rudi yang menjadi guide rombongan Sumsel selama perhelatan SEA Games XXV 2009 digelar di Laos.

Senada dengan Rudi, Pepsi, perempuan asli Vientiane, Laos, mengaku kotanya sudah lama tidak mati lampu atau byar pet.

”Paling tidak sudah sekitar 10 tahunan, sejak ada program listrik pemerintah.  Kalau dulu masih sering listrik padam, tapi kini tidak lagi. Warga disini sudah berlimpah dengan listrik, malah katanya listrik Laos dikirim dengan kabel-kabel besar melintasi Sungai Mekong ke Thailand,’’ kata Pepsi.

Dari pantauan di lapangan selama meliput ajang SEA Games XXV di Laos, tak sekalipun mengalami kejadian mati lampu alias byar pet.

Bahkan terkesan, di venues-venues SEA Games sengaja dibuat bertabur cahaya dengan tata lampu yang dipastikan menyedot listrik yang tidak sedikit.  Belum lagi penataan cahaya di lanmark Laos, seperti Patuxay Park atau Taman Kemerdekaan, yang jelas akan sangat menarik wisatawan.

Walaupun kemungkinan padam kecil, tapi panitia SEA Games 25th Laos dan pemerintah Laos tetap siaga dengan generator berkekuatan besar. Bagaimana dengan Sumsel? (Laporan Jon Morino langsung dari kota Vientiane, Laos)

Kabar dari Laos : Hari ini, Jauhari Johan Siap Rebut Emas

VIENTIANE – Tiga atlit nasional Indonesia dari cabang atletik Jauhari Johan , Agus Prayogo dan Ni Putu Desi berusaha meraih emas. Namun, ketiganya mengaku akan berbuat yang terbaik untuk Indonesia.

Menurut Jauhari Johan yang juga pelari nasional ketika ditemui di National Stadion Compleks, Vientiane, mengaku kalau untuk SEA Games 25th 2009 dia dipersiapkan untuk kelas 10.000 M  padahal spesialisnya adalah kelas 5000 M ,

”Saya tidak turun di kelas 5000 M tapi turun dikelas 5000 meter. Meskipun sebenarnya  saya bisa maksimal di kelas 10.000 M,” kata atlit asal Sumsel ini.

Sedangkan Jauhari mengaku akan tampil, di kelas 10.000 M secara maksimal dan dia terakhir berprestasi di Malaysia Open Oktober 2009 dan meraih emas di kelas 5000 M.

Mengenai persiapan SEA Games 25th, menurutnya sudah dipersiapakan satu tahun lalu dengan melakukan uji coba lebih banyak di dalam negeri,

” Kalau soal pesaing berat semuanya. Kemarin di kelas 5000 meter Thailand dapat perak kalah dengan Myanmar, paling Thailand, Myanmar dan Philipina,”katanya.

Sedangkan Agus Prayogo yang dipersiapkan di kelas 5000 M mengaku akan bertanding bersama Jauhari Johan.

”Soal saingan,  semuanya memang berat karena kemampuannya sama. Tapi kita akan berupaya berbuat yang terbaik bagi Indonesia,”katanya.

Atlet lompat galah dari Sumsel, Ni Putu Desi mengaku mengaku akan bertanding tanggal 17 Desember nanti mengaku kalau saingan terberat adalah Malasysia,

”Memang Malaysia atas nama Roslinda Syamsu merupakan saingan terberat terakhir di Vietnam Oktober 2009, saya dapat nilai 4 Meter sedangkan Roslinda dapat nilai 4.20 meter,” katanya sembari mengatakan  akan berebut perak dengan Vietnam. (Laporan Jon Morino langsung dari kota Vientiane, Laos)