Asmara subuh
Pagi baru menjelang. Marahari-pun masih malu-malu muncul, di hari pertama ramadhan ini. Waktu subuh telah berlalu. Namun barisan remaja dan anak-anak tersebut makin panjang di beberapa ruas jalan protokol di Palembang. Mereka juga menyerbu beberapa tempat di pusat kota, seperti Bundaran air Mancur, Taman Bawah Jembatan Ampere, Benteng Kuto Besak, dan Kambang Iwak. Sementara di Seberang Ulu, Kawasan Jakabaring, Bundaran rotunda, dan juga stadion Patra jaya menjadi lokasi pavorit para remaja ini. Asmara subuh mempersatukan mereka dalam satu ruang dan waktu di setiap kali Ramadhan tiba.
Anis dan 4 rekannya, usai subuh telah berada di kawasan stadion Patra jaya Plaju. Dengan keempat rekannya itu, dia berjalan kaki, menghirup udara segar di hari pertama puasa ini.
“Ya, sekedar cuci mata, bang, daripada dirumah tidur lagi habis sahur. Tadi teman ngajak jalan.,Ya ikut aja. Lagian sekolah juga libur,” katanya.
Dia juga meyakinkan puasanya, tidak akan terpengaruh walaupun pagi itu harus keluar rumah.
Lain lagi pengakuan Badri, seorang remaja yang ditemui di kawasan bundran air Mancur Palembang, bersama seorang rekannya, pagi itu, Badri mengedarai sepeda sengaja keliling-keliling di beberapa lokasi keramaian, pagi itu.
“Seru aja, Kak, ngeliat orang rame-rame pagi ini. Jarang-jarang bisa begini,” katanya, yang mengaku tidak capek, karena rumahnya yang dekat dari Bundaran Air Mancur Palembang. Menurutnya,kegiatan ini juga biasa dilakukannya sejak beberapa tahun lalu.
“Tapi kalo sekolah masuk, ya, stop, takut kesiangan,” katanya lagi.
Ketika ditanya apa manfaat dari asmara subuh ini, Badri tidak bisa menjawabnya. Menurutnya, kegiatan ini sekedar untuk bersenang-senang saja, selagi tidak membatalkan puasa.
Ya, siapa saja bisa melakukan kegiatan asmara subuh ini. Entah sejak kapan istilah ini muncul. Namun memang, kegiatan ini sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu. Soal manfaat, tentu saja tergantung orangnya. Selamat berpuasa. (Firdaus)