Tenaga Honorer Tata Usaha Sekolah Tuntut Pengakuan dari Pemprov
PALEMBANG – Tenaga honorer tata usaha sekolah menuntut pengakuan dari pemerintah daerah Sumsel karena selama ini merasa terabaikan dari pemerintah.
Kepada pers, Sekretaris Umum Ikatan Pegawai Honorer Non Edukatif Sekolah (IPHONES) Sumsel Yusmir mengatakan tenaga honorer TU Sekolah butuh Sk pengakuan dari pemerintah daerah yang selama ini hanya di Sk kan oleh kepala sekolah.
SK kepala sekolah membuat tenaga honorer TU merasa terancam dari pekerjaan akibat pergantian kepala sekolah.
“Kami minta SK pengesahan dari pemerintah daerah karena kami butuh pengakuan” Kata Yuzmir
Selain itu, juga berharap agar pemerintah provinsi sumsel untuk mensubsidi penghasilan mereka. Selama ini tenaga TU hanya mendapatkan gaji dari Komite dan dana BOS yang jumlahnya tidak lebih dari 500 ribu rupiah.
Tidak hanya itu, para tenaga TU sekolah yang jumlahnya sekitar 7000 orang di Sumsel meminta ada formasi CPNS honorer dan CPNS umum khusus tenaga TU. Mereka menganggap selama ini tidak ada formasi CPNS untuk mereka. (Faturrahman)
hidup honorer tata usaha
pemerintah ingin memajukan pendidikan
tapi tenaga kependidikan’ny di anak tirikan.
guru honor yang baru masuk udah bisa diakui.
tapi honor tata usaha ga pernah di akui.
sampai kapan nasib honor tata usaha sekolah seperti ini terus????
HIDUP HONORER TU INDONESIA…
Semoga nasib kita di “pandang” pak presiden…
amiiin…
jadi bagaimana nasib TU sekola…. mungkin tidak TU sekolah akan di kasih kesempatan untuk menjadi PNS….. masih mending gaji 500 pak ini yg masih di bawah, di tambah kurangnya perhatian dari pemerintah……
yah beginilah ……beginilah…… keadaannya…….
klo di daerah kami, kabupaten ngawi, kota kecil ini pemkab mendatabase kan semua pegawati tidak tetap (ptt) maupun gtt (guru tidak tetap), untuk selanjutnya dengan data base itu maka pemerintah daerah akan mengeluarkan sk ptt. istilah dari artikel diatas “ada pengakuan dari pemerintah” meskipun “hnya” dari tingkat kabupaten tapi dari pengalaman tahun lalu hampir semua ptt di skul kami dah di angkat jadi PN. gitu tapi oke juga jika kita bisa sharing, jadi bisa membandingkan pemda mana yang gak pedulian n mana yg lebih peduli ma kita, PTT ini
Pak Presiden….
Liatlah nasib kami Pak… Gaji kami sbg TU SMP di KAB. TANJAB BARAT-JAMBI ni cuma Rp.300.000,- itu pun sering di rapel 3 bln skali… Anak-istri kami mau mkn apa pak?? Bkn cma gaji yg kami keluhkan, tpi jga kami butuh “pengakuan tertulis” dari pemerintah… Sudah lbih dri 5 thn kami mengabdi pda bngsa ini, tpi knapa kami msih dianggap sbagai “anak tiri” oleh negara ini???
nasib…nasib……
Pak Presiden apakah anda melihat kami-kami ini?
jika tidak…..tolonglah lirik kami….kami mau mengabdi untuk negara…tapi kami juga ingin ada pengakuan dari negara…..
Jangan Sedih ………….. !!
sabar…. sabar… sabaaaaaaaaar….
Ap jdi nya seandainya g ad TU di sekolah… coba bayangkan.. TU juga memberikan kontribusi di dunia pendidikan…
ya Allah berilah kesabaran bagi kami (para PTT) untuk tetap ikhlas mengabdi kepada bangsa ini….dan semoga nasib kita bisa jadi lebih baik, semoga pemerintah tidak “menganak tirikan keberadaan kita. sabar sabar sabar…..